Pertemuan 15 KONSEP BUKU NON FIKSI
Hari,tanggal : Jumat,3 November 2021
Nara sumber : Musiiin.M.Pd
Moderator : Ms.Phia
Tema Materi : Konsep Buku Non Fiksi
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Assalamu'alaikum wr wb
ijin kan saya memaksa pikiran saya untuk sedikit berpantun 😁🙏
🍁Hai ini Dari Tolitoli
🍁menatap layar menanti kamu
☘️Hai kamu pegiat Literasi
☘️tetap semangat menebar kebaikan ilmu
Lega rasanya setelah berhasil menulis 4 bait pantun diatas,walau dengan rasa kurang percaya diri,tapi setidaknya puas hasil pikiran sendiri.
Malam ini ada bisikan hati untuk menunda memulai,sebab pikiran saya sedang jalan ditempat. saya mencoba memancing dengan memaksa membuat pantun diawal,hapus ketik berulang kali telah terjadi,dan akhirnya pikiran saya mulai terpanggil kembali.
pikiran-pikiran yang mengalir,terus diikut dengan gerakan jari mencari susunan huruf dan mencipta sesuatu yang inshaAllah menjadi karya kami para peserta BM gelombang 21 yang telah memasuki pertemuan 15.
✍Perjalanan Ibu Pemateri dalam Giat Literasi✍
Malam ini Ms.Phia yang kece mulai menyapa kami dengan bahasanya yang keren "Assalamuaikum Wr. Wb. Selamat MalamGood Evening, Gütten Nacht
Ladies & Gents of future famous writers from all over Indonesia!"
Tonight, saya Ms.Phia akan membersamai Bapak /Ibu sebagai Moderator dan Pembelajar. Ayo siapkan fokus dengan segelas Teh/Kopi Hangat. Agar jemari selalu kuat merangkai Kata. 💪💪🏽🎊☕🥧
_The topic Tonight is_ *KONSEP BUKU NON FIKSI* kita bedah tips untuk menulis karya non fiksi malam ini bersama seorang narasumber yang Hebat.
Pembuka yang nice Ms.Phia ,saya suka memanggil gelora jiwa muda. 🥰
Narasumber malam ini adalah Seorang ibu yang sangat suka membaca, travelling, dan memasak.
Beliau juga seorang guru bahasa inggris,Founder organisasi masyarakat,penuh ide suka berinovasi dan semangat berbagi.
nama beliau adalah ibu Musiin.M.pd atau dipanggil ibu iin.
seperti nama panggilan saya hehe 😁
Ibu Musiin juga alumni kelas menulis Om Jay gelombang 8 yang juga telah mengikuti tantangan menulis yang diberikan oleh Prof.Eko, wah makin penasaran nih dengan tantangan tersebut banyak penulis hebat dibentuk dari tantangan tersebut.
Judul buku beliau saat itu adalah
"Literasi Digital Nusantara,Meningkatkan Daya Saing"
wah ,dari judulnya saja berkelas dan kekinian keren bu 🥰😍
Menurut ibu Musiin awalnya beliau menulis hanya untuk tugas-tugas kuliah dan tugas dinas,tidak pernah terpikirkan oleh beliau bisa menulis. beliau sempat merasakan ketakutan untuk memulai menulis,hingga beliau bisa menaklukan ketakutan itu karena beliau sadar ketakutan itu hanya bisa merendahkan potensinya untuk menulis.
ketakutan itu membuat beliau mulai berpikiran takut tidak ada yang baca,merasa tulisan orang lain lebih baik,atau takut salah berpendapat dalam tulisan.
Pada awalnyapun ibu Musiin belum memiliki blog,dan mulai membuat blog sebagai salah satu syarat mengikuti kelas menulis Om Jay sebagai wadah menulis hingga akhirnya cahaya panggilan untuk menulis telah beliau dapatkan dari dirinya sendiri dan akhirnya kegiatan menulis menjadi sangat menyenangkan.
Menurut ibu Musiin kegiatan ini adalah langkah untuk menuju sebuah puncak kesuksesan untuk menjadi penulis yang hebat.
beliau mengibaratkan Prof Eko sebagai Chef yang menyediakan banyak pilihan bahan untuk memasak,bahan itu bisa diperoleh Prof.EKOJI CHANNEL,yang bisa kita olah menjadi sesuatu berdasarkan hobi atau kegemaran kita atau sesuatu yang kita cintai.
memang sangat menyenangkan menulis sesuatu yang kita sukai. 🥰
sebuah kelimat penyemangat yang sangat saya suka dari ibu Musiin
"Pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang dimiliki adalah bentuk buku yang ada di dalam diri kita yang belum dikeluarkan. Saya memiliki buku, Bapak Ibu juga memiliki buku, NAMUN buku tersebut MASIH belum lahir"
ini sih bisa jadi quotes wajib bu untuk pemula seperti saya yang bercita-cita ingin memiliki sebuah karya buku fiksi atau nonfiksi.aamiin
Alasan beliau ingin menjadi penulis adalah sebagai berikut:
1. Mewariskan ilmu lewat buku.
2. Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.
3. Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.
Kutipan terkenal dari Imam Ghazali dan Pramoedya Ananta Toer menjadi penguat mengapa beliau ingin menjadi penulis.
Keinginan kuat ternyata mengantarkan ke hukum tarik menarik di alam semesta ini. Hukum Tarik-Menarik dalam rahasia alam ini mengatakan bahwa kemiripan menarik kemiripan. Pikiran menjadi penulis mengantarkan saya mengikuti kelas-kelas menulis (salah satunya kelas Om Jay dan tantangan menulis selama 1 minggu bersama Prof. Eko.
yah benar bu Hukum tarik menarik;
seperti yang saya rasakan saat memulai mengikuti kelas ini,niat yang awalnya setengah-setengah dengan alasan receh membuat saya sangat lambat menyadarinya namun saya senang diberi kesempatan memulai meski telah lambat memulai dipertemuan 11 dan saya merasakan hukum tarik menarik tersebut. semoga ketertarikan berkembang pesat aamiin
Sekilas pengalaman perjalanan ibu Musiin menjadi penulis benar-benar beliau mulai dari diri sendiri melawan segala ketakutan dan segala sesuatu yang menghambat itu tidak mudah ibaratnya kita tengah berperang dengan diri sendiri,dan kemenangan yang baim tentunya dapat menjadi kesuksesan yang memberkahi sehingga menjadi kebaikan ilmu yang tersebar. salah satu amalan jariyah.
MashaAllah 😇😍
✍Ikatlah Ilmu dengan Menuliskannya✍
Diawal pembahasan materi beliau memulai dengan Pola penulisan buku Fiksi nah ini perlu dipelajari menjadi dasar pembentukan tulisan kita jika ingin membuat karya non fiks.
Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:
1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit)
Contoh: Buku Pelajaran
2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.
Contoh: Buku Panduan
3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)
➡Proses penulisan buku terdiri dari 5 langkah, yakni
1. Pratulis
2. Menulis Draf
3. Merevisi Draf
4. Menyunting Naskah
5. Menerbitkan
➡Langkah Pertama
Pratulis
1. Menentukan tema
2. Menemukan ide
3. Merencanakan jenis tulisan
4. Mengumpulkan bahan tulisan
5. Bertukar pikiran
6. Menyusun daftar
7. Meriset
8. Membuat Mind Mapping
9. Menyusun kerangka
Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll.
Bapak Ibu bisa memilih tema yang Bapak Ibu kuasai dan menjadi passion Bapak Ibu.
Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya
1. Pengalaman pribadi
2. Pengalaman orang lain
3. Berita di media massa
4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
5. Imajinasi
6. Mengamati lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca buku
Tema yang beliau angkat di bukunya adalah pendidikan. Ide berasal dari berita di media massa, mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020
Referensi berasal dari data dan fakta yang saya peroleh dari literasi di internet.
Referensi terdiri dari :
1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
2. Keterampi lan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;
4. Penemuan yang telah didapatkan.
5. Pemikiran yang telah direnungkan
Tahap berikutnya membuat kerangka.
Berikut ini adalah kerangka dari karya.buku Non fiksi beliau yang berjudul "Literasi Digital Nusantara,Meningkatkan Daya Saing"
BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia
A. Pembagian Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet
BAB 2 Media Sosial
A. Media Sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media Sosial
BAB 3 Literasi Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi Digital
E. Level Kompetensi Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi
H. Kewargaan Digital
BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat
BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia
B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
C. Membangun Digital Mindset Warganet +62
Menurut ibu Musiin dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, beliau mengikuti nasihat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau (https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be)
Pak Yulius juga merupakan alumni gelombang 8 dan saya yakin beliau juga akan memberikan materi kepada Bapak Ibu. Langkah yang diberikan pak Yulius sangat mujarab untuk menulis sebuah buku.
Dengan mengikuti langkah beliau, tulisan kita menjadi rapi dan tertata sejak awal. Daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis.
➡Langkah kedua
Menulis Draf
1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan
➡Langkah ketiga
Merevisi Draf
1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
2. Memeriksa gambaran besar dari naskah
Langkah keempat
Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)
1. Ejaan
2. Tata bahasa
3. Diksi
4. Data dan fakta
5. Legalitas dan norma
Hambatan-hambatan dalam menulis
1. Hambatan waktu
2. Hambatan kreativitas
3. Hambatan teknis
4. Hambatan tujuan
5. Hambatan psikologis
Bagaimanakah cara mengatasinya?
1. Banyak membaca
2. Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber.
3. Disiplin menulis setiap hari.
4. Pergi ke pasar dan memasak. Ini menjadi mood booster untuk menulis lagi (kebetulan saya hobi memasak)
untuk poin 4 saya suka melakukannya pergi dan memperhatikan sekitar dalam perjalanan, fenomena dan kejadian menarik,lalu biasanya saya tuangkan dalam potongan status dipostingan medsos saya.sungguh berjalan-jalan dan mengamati banyak hal dapat menjadikn banyak ide dikepala untuk menulis hanya kadang memang banyak hambatan yang sering terjadi sehingga ide-ide yang liar itu tak sempat tertuliskan dan akhirnya buyar 😂.
✍Resume dibalik sesi tanya jawab✍
➡ pertanyaan pertama dari ibu Susan,pangkal Pinang
Bagaimana caranya menyatukan tulisan kita yang terpisah dalam status untuk dapat kita buat menjadikannya sebuah cerita fiksi... Terima kasih atas jawabannya Bu..
Jawaban Narasumber
Media sosial adalah keniscayaan sampai lahir varian baru peribahasa JARI-JARIMU adalah HARIMAUMU.
Ibu Susan, Om Jay telah mengajarkan sesuatu yang sangat berharga dengan menulis setiap hari di blog. Ini adalah bagian dari menyatukan sesuatu yang tercecer dan pasti akan menjadi sangat menarik karena berdasarkan apa yang kita alami dan kita rasakan. Status yang kita tulis adalah refleksi dari apa yang kita rasakan, dan ini akan menjadi sesuatu yang bermakna jika berupa buku.
Betul yang disampaikan Om Jay menulislah setiap hari maka keajaiban akan datang.
wah setiap hari yah 🤔 mari kita coba Bapak/Ibu 💪😁
➡ pertanyaan kedua dari Ms.Phia moderator kita malam ini, tentang petunjuk langkah untuk menulis tesis jadi buku
jawaban ibu narasumber :
Silahkan yg ingin bertanya Wapri saya yaa😁
Ketika menulis tesis, kita berangkat dari masalah, kemudian kita mencari solusi dengan berpeganf pada teori yang mendukung
Teori ini yang menjadi pijakan kita mencari jawaban dan saya yakin jawaban yang diperoleh adalah open ending solusi.
Pasti timbul lagi masalah baru. Nah inilah momentum untuk menulis, sehingga tulisan kita adalah tulisan baru yang terinspirasi dari tesis kita.
jawaban yang mencerahkan kata Ms.Phia ibu Moderator 😁
semangat Ms.Phia good luck for ms.Phia 😇💪
➡ pertanyaan ketiga, dari Ibu Iin,Tolitoli (ini dari saya 😅)
ijin bertanya bu,,bagaimana mencari dan memastikan sumber informasi yang valid dijaman sekrang untuk bisa dimuat dalam tulisan nonfiksi??
jawaban Ibu Narasumber
Wa alaikum salam penulis hebat dari Tolitoli.
(dalam hati saya berbunga-bunga menyebut aamiin)
Di era informasi yang begitu deras ini, dalam hitungan detik informasi baru selalu muncul.
Tentu kita tidak boleh begitu saja mempercayai suatu sumber. Salah satu cara untuk mengenali apakah informasi itu valid dengan memverifikasi sumber berita.
Kita bisa mengenali apakah sumber berita tersebuat hoax atau fakta dengan berbagai aplikasi.
Aplikasi plagiarism checker bisa mendeteksi apakah tulisan tersebut copy paste dari tulisan orang lain.
Google image juga sangat membantu kita mengetahui kebenaran suatu sumber dengan cara copy gambar dari berita dan kita cari di google pencarian gambar.
Banyak aplikasi yang membantu kita untuk mengetahui kebenaran suatu sumber. Bapak Ibu bisa menggunakan sumber yang diambil dari internet sepanjang Bapak Ibu menuliskan sumbernya.
oke bu siap 💪😁 catat nama aplikasinya semoga kelak bisa terwujudkan menulis buku aamiin.
➡ pertanyaan ke empat dari ibu Susi,Kayu Agung
Tips apa yang harus saya lakukan bila ada tantangan untuk menulis non fiksi? Sebab membayangkannya saja rasanya sulit.
jawaban dari Ibu Narasumber
Setiap kita selalu mempunyai potensi dan kelebihan masing-masing. Dan kadang kadang kita TIDAK MENYADARI kalau kita mempunyai hidden potensi. Saya yakin kalau Bu Susi bisa menulis fiksi, pasti mampu menulis nonfiksi. Hanya saja menulis nonfiksi belum pernah dicoba. Ayo semangat. Bisa japri atau telpon saya ya bu. Saya tunggu.
Intinya mencoba agar segera tahu Hidden Potensi tersebut
"Hidden Potensi" istilah keren ini 😍 ,ijin saya save ibu Musiin yah lumayan bu buat ke siswa nanti, biar semangat 😁😅
Demikianlah resume yang berhasil saya susun malam ini dengan hukum tarik menarik diri yang labil mood malam ini.
akhir kata dari Ibu Musiin yang selalu memberi semangat
"Bapak Ibu hebat, di tiap chapter hidup kita selalu ada momentum yang tidak akan terulang. Bapak Ibu dengan masuk di kelas menulis Om Jay adalah momentum untuk memulai menulis. Pertanyaannya KAPAN LAGI? Atau TIDAK SAMA SEKALI.
Terima kasih atas kesempatan yang diberikan dan saya welcome untuk diajak berdiskusi.
Intinya adalah semua orang bisa menulis, bulatkan tekad, fokuskan tujuan, dan mulai menulis.. 💪✍🥰
Semangat menulis semua.. Ayo kita menulis mulai hari ini! 💪🏽
Semoga kita semua kelas peserta grup juga pembaca sekalian diberi kesempatan dan semangat untuk mencoba dan terus mencoba untuk menulis sebab berlatih adalah kuncinya. aamiin.
saya tutup dengan sebuah kalimat syair
malam telah sunyi
namun setiap ide saat menulis tak pernah sunyi
tetaplah menggenggam segala ide itu
tuliskan dengan ilmunya
yakinkan pada semua bahwa setiap kita layak menjadi penulis.
salam literasi
wassalamualaikum wr wb
Tolitoli 5 November 2021
22.55 wita
Dibilik ternyaman
dibalik layar smarthphone
🙏
Asik 👏👏👏
BalasHapusMantape 👊😎
inshaAllah aamiin 😁
BalasHapusKeren bun, semangat 💪
BalasHapusyes semangat 💪 terima kasih
HapusTambahan pantun yang membuat resume makin kece.. Keren
BalasHapusterima kasih ibu moderator yang hebat 😉
HapusCakep.... Bu tulisan nya..
BalasHapusmasih kurang rapi bu 😁 terima kasih sdh mampir
Hapussemangat terus menulis jangan kasi kendor
Enak santai seperti diajak ngobrol.
BalasHapus